5 Alasan Membuat Laporan Hasil Penjualan Bagi Pelaku Usaha

Setiap transaksi penjualan diperlukan sebuah pencatatan untuk dibuatkan laporan untuk mengetahui berapa kas keluar hari ini, berapa omset penjualan hari ini, minggu ini, atau selama satu bulan, berapa jumlah piutang yang masih belum tertagih, berapa jumlah keseluruhan utang toko kepada supplier, dan lain-lain. Itulah yang dinamakan seni pencatatan.

Dalam dunia bisnis, setiap transaksi yang dilakukan harus dicatatkan sebelum dilaporkan, salah satunya yaitu dengan perlunya membuat laporan hasil penjualan. Berikut 5 manfaat membuat laporan hasil penjualan bagi pengusaha:
  1. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan
  2. Melihat kondisi bisnis sebenarnya
  3. Meningkatkan kepercayaan para investor
  4. Mengurangi tingkat kecurangan yang dilakukan oleh anggota perusahaan
  5. Sebagai bahan evaluasi
Penjelasannya baca di bawah ini!

1. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan

Semua dari pencatatan transaksi jual beli pasti akan dilaporkan hasil penjualannya. Ada berapa barang yang terjual di toko X? Kemudian berapa jumlah piutang yang akan ditagih di toko Y? Berapa jumlah penjualan harian? Berapa jumlah penjualan dalam satu bulan? Semua itu harus dicatat dan dilaporkan sehingga memudahkan para pelaku usaha untuk bisa melihat kinerja bisnis mereka. Laporan yang diberikan kepada pemimpin perusahaan akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Langkah apa yang akan dilakukan ke depan. Mereka harus segera melakukan keputusan agar bisnisnya bisa bertahan dan maju.

2. Melihat kondisi bisnis sebenarnya

Salah satu tujuan dibuatkan laporan penjualan adalah untuk melihat kondisi bisnis sebenarnya. Manager atau pimpinan perusahann bisa melihat kondisi perusahaan yang mereka pimpin. Siapa yang belum bayar piutang usaha, barang apa yang belum sama sekali laku terjual dan yang laku terjual, barang apa yang mendekati kadaluarsa, apakah hasil pernjualan selama sebulan cukup atau tidak untuk mencover seluruh operasional perusahaan. Jadi dengan adanya laporan penjualan, manager atau pemimpin perusahaan akan sangat terbantu untuk bisa memetakan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Bayangkan jika pelaporan tidak ada, sudah dipastikan akan sulit perusahaan untuk melihat kondisi perusahaan sebenarnya.

3. Meningkatkan kepercayaan para investor

Perusahaan yang bagus adalah yang perusahaan yang mempunyai sistem penjualan yang baik dan dapat terpercaya. Artinya dengan kejelasan status perusahaan ini mampu melirik para investor untuk berbondong bondong berinvestasi. laporan hasil penjualan merupakan salah satu bagian terpenting dari pelaporan keuangan secara keseluruhan yang di laporkan kepada pemililk saham atau investor. Mengapa ini penting bagi para investor? Karena dengan sistem pelaporan yang baik, maka investor akan percaya kepada perusahaan anda. percaya akan kemampuan anda. percaya bahwa bisnis yang anda pimpin akan berkembang dengan baik. Maka jika hal tersebut sudah terpenuhi, bukan hal yang mustahil apabila investor akan menambah investasi ke perusahaan anda.

4. Mengurangi tingkat kecurangan yang dilakukan oleh anggota perusahaan

Banyak para pelaku bisnis mengalami kerugian besar akibat ulah para karyawannya yang nakal. Salah satu penyebabnya adalah mereka kurang disiplin dalam mengecek dan menganalisa laporan keuangan termasuk laporan penjualan secara keseluruhan. Kedua SOP yang berantakan bisa membuat celah kecurangan semakin besar. Maka dari itu penting di dalam laporan penjualan, stok barang keluar dan stok barang tersedia itu harus dicek secara berkala. Biasanya pelaku usaha menutup toko 1-2 hari untuk mensinkronkan stok barang real dengan yang di catatan atau bahasa kerennya yaitu toko sedang “stock opname”. Jadi tidak hanya melihat omset perusahaan saja melainkan kontrol stok barang juga harus di cek. Jangan sampai omset perusahaan tinggi tetapi persediaan nilai barangnya berkurang entah kemana.

5. Sebagai bahan evaluasi

Berkaitan dengan point nomer 2 di atas. Setelah perusahaan tahu kondisi perusahaan yang sebenarnya. Langkah selanjutnya yaitu melakukan evaluasi. Perusahaan akan menggaris bawahi bagian mana saja yang akan di evaluasi. Misal, apabila dalam pelaporan hasil penjualan perusahaan mengalami kerugian, maka perusahaan akan mengevaluasi mengapa hal tersebut bisa mengalami kerugian? Apa yang menyebakan perusahaan tersebut menjadi rugi? Langkah apa yang harus dilakukan perusahaan agar kerugian tidak terjadi lagi dan bagaimana cara mengantisipasinya. Lalu apakah perusahaan yang untung perlu evaluasi juga? Jawabannya ya dan harus. Evaluasi itu tidak hanya melihat perusahaan sedang rugi atau untung saja, tetapi juga faktor teknis lainya yang sekiranya mempengaruhi kinerja perusahaan dan penjualan perusahaan. Contohnya seperti cara melayani customer, karyawan yang jarang masuk, cara mengemas produk yang bagus, dan lain lain.

Gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh sederhana laporan penjualan produk:

Sumber gambar: tentangwebsites.blogspot.com

Kesimpulannya, laporan hasil penjualan merupakan senjata pamungkas bagi pemilik usaha untuk mengambil sebuah keputusan. Sebagai bahan untuk merancang strategi penjualan ke depannya, mengontrol dan mengurangi kecurangan dari karyawan yang nakal, sebagai bentuk profesionalisme suatu perusahaan, dan sebagai bahan untuk evaluasi kinerja perusahaan.

Related Posts →


Open Disqus Close Disqus



This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Blogger Cookies