Efek Negatif & Positif Bermain Video Game Bagi Anak

Kali ini kami ingin menuliskan sesuatu yang sering dikeluhkan para orang tua pada anaknya yang terlihat malas. Biasanya para orang tua pada tingkatan menengah ke atas selalu menyalahkan video game karena merosotnya perilaku dan fisik anaknya. Tentu saja video game tidak semuanya memberikan andil negatif bagi pertumbuhan mental dan fisik. Untuk itu perkenankanlah kami menceritakan dampak negatif dan positif dari permainan elektronik yang akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat.

Alangkah baiknya jika kita mulai dari hal-hal negatif. Berikut hal-hal negatif dari bermain game:

1. Dapat merusak MATA, OTAK, JANTUNG, dan TANGAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa bermain game apalagi dalam porsi yang tidak tepat (dalam waktu berjam-jam) maka akan dipastikan mengalami gangguan fisik mendasar. Organ yang terlebih dahulu diserang adalah MATA. Mata adalah organ yang langsung kontak dengan layar monitor. Efek yang mungkin terjadi adalah kelelahan pada mata, mengendurnya syaraf motor mata, dan berkurangnya penglihatan. Bagi otak, game akan merusak syaraf-syaraf yang sekiranya terlalu diporsir. Bagi penggemar game dengan genre Thriller maka bagian Jantung adalah organ yang berpotensi terserang parah. Untuk tangan selain pegal-pegal ternyata bermain game dapat mengakibatkan cedera yang disebut Carpal Tunnel Syndrome.

2. Merusak cara berpikir

Di luar sana, sering terjadi kasus kekerasan yang berawal dari game karena sang anak dijejali game dengan hal yang bersifat kekerasan, pornografi, kejahatan dan sebagainya. Hal ini tentu saja membuat pertumbuhan dan pola pikir anak mengikuti apa yang dia lihat dan lakukan di dalam game yang dimainkan. Tidak pelak cara berpikir ini yang dianggap abnormal bagi sebagian orang karena sang anak merasa dia masih ada di dunia game.

3. Menghabiskan uang dan waktu

Bagi sebagian orang game masih dianggap barang mahal. Bahkan anak-anak rela menyewa konsol game yang dia inginkan. Bisa berupa internet, Playstation, atau bahkan GameBoy dengan sumber listrik dari aki mobil atau motor. Hal ini menimbulkan keresahan khususnya bagi ibu rumah tangga yang notabene pengatur sirkulasi dana suami. Kebiasaan menyewa atau membeli game dapat membuat kantong orang tua jebol karena ulah sang anak. Belum lagi bila sang anak pulang sampai tengah malam karena asyik bermain.

4. Menimbulkan obesitas pada anak

Anak yang bermain game biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya dalam waktu yang lama. Hal ini menyebabkan metabolisme anak menjadi rusak karena kurangnya pergerakan tubuhnya. Efek dari hal tersebut adalah lemak dalam tubuh anak akan sulit untuk menyusut dan menimbulkan penimbunan lemak yang pada akhirnya menyebabkan obesitas.

Sekarang kita beralih pada dampak positif dari video game. Berikut adalah dampak positif dari bermain video game.

1. Meningkatkan akurasi berpikir dan fokus

Menurut penelitian seorang profesor di Wheaton College, Massachusetts, AS, game dapat meningkatkan kecepatan fokus perhatian dan pergerakan motorik sehingga mampu menghasilkan strategi yang akurat. Hal ini bisa terjadi dari jenis permainan game yang berbeda-beda.

2. Meningkatkan koordinasi antara mata, otak dan anggota motorik

Dengan menekan tombol pada stik dan menghitung dengan cepat keputusan yang harus diambil agar tokoh atau sesuatu pada game berjalan sesuai harapan si gamer, maka diperlukan gerak refleks dan koordinasi yang luar biasa antara semua anggota badan. Dan menurut Daphne Bavelier dari Rochester University, New York, AS, anak-anak yang bermain video game akan meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata, meningkatkan kemampuan visual, kemampuan mental dan meningkatkan kemampuan bagian otak yang berhubungan dengan visual.

3. Menambah dan memperkaya pengalaman khususnya daya imajinasi anak

Dengan bermain game tentu saja sang anak menemukan satu bentuk pengalaman yang belum tentu dia dapat dari kehidupan nyata. Pengalaman yang menyenangkan karena berhasil memecahkan masalah, pengalaman takut akan kekalahan, pengalaman yang bisa dijadikan sharing kepada teman-temannya adalah inti dari dibuatnya sebuah game. Pengalaman inilah yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan mendidik seorang anak.

4. Bisa dijadikan pendorong cita-cita

Setelah berhasil memecahkan permasalahan di game biasanya anak ingin langsung menerapkannya di dunia nyata. Hal ini bisa dijadikan pemicu bagi orang tua kepada anaknya bahwa untuk mencapai sesuatu sang anak harus melakukan seperti yang dia lakukan di game. Tentu saja sang anak akan menjadi sangat antusias karena dia pernah berhasil melakukannya di game. Selain itu game juga sekarang sudah menjadi komoditas yang mendunia yang bisa dijadikan bisnis sendiri. Sehingga tidaklah salah memilih game sebagai jalan hidup.

Demikian dampak negatif dan positif dari game yang sekarang beredar di tengah masyarakat. Perlu disadari bahwa game seharusnya menjadi media pendukung dari pendidikan anak dan bukan menjadi bagian tersendiri yang terpisah. Game yang dipublikasikan secara terpisah seharusnya mendapatkan pengawasan yang ketat baik dari pemerintah, lembaga pendidikan, maupun dari orang tua. Karena tujuan awal dari pembuatan game adalah meningkatkan kemampuan dari orang yang memainkan, bukan malah menghancurkan.

Related Posts →


Open Disqus Close Disqus



This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Blogger Cookies