Obat Ibuprofen manfaat & dosis penggunaan

Dikala sedang sakit otomatis tubuh memerlukan obat. Mengistirahatkan tubuh memang bisa memberikan efek rileks. Namun, istirahat saja masih belum cukup apabila sakit yang diderita memberikan dampak tidak nyaman. Tubuh memerlukan bantuan obat-obatan. Nyeri adalah salah satu bagian dari rasa sakit yang perlu segera di tangani. Salah satu yang bisa mengobati rasa nyeri adalah ibuprofen. Berikut manfaat ibuprofen beserta dosis penggunaan antara lain.

Tentang ibuprofen


Ibuprofen adalah obat yang bisa mengobati nyeri. Rasa nyeri ini bisa diakibatkan dari berbagai faktor. Dimulai dari sakit gigi, sakit pinggang bahkan keseleo pada kaki. Semua faktor ini adalah bagian dari penyebab rasa nyeri muncul. Obat yang bisa meredakannya salah satunya adalah ibuprofen. Meski terbilang sebagai obat pereda nyeri. Ibuprofen juga bisa digunakan sebagai obat penurun demam. Anda bisa menggunakan ibuprofen untuk mengobati rasa nyeri ringan hingga sedang.

Merupakan golongan obat generik

Ibuprofen tablet sendiri merupakan obat golongan generik. Obat ini bisa dijumpai di apotek sampai rumah sakit. Untuk menebus obat ini memang dianjurkan memakai resep dari dokter. Mematuhi peraturan kesehatan adalah bentuk dari tanggung jawab terhadap kegunaan obat ini. Ibuprofen sendiri juga memiliki obat paten yang syarat dan ketentuannya diatur didalam Undang-Undang.

Manfaat Ibuprofen


Setiap peredaran obat-obatan difungsikan untuk memberikan manfaat. Hal ini dimaksudkan untuk mengkategorikan berdasar kegunaan serta kandungan yang ada didalamnya. Ibuprofen sendiri juga merupakan golongan obat yang berfungsi sebagai anti inflamasi non steroid yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Obat ini bisa memblokir rasa nyeri yang secara instan diproduksi oleh tubuh untuk melawan suatu penyakit. Karena merupakan obat generik, ibuprofen tentu memiliki cara serta anjuran penggunaan yang harus ditaati. Obat ini bisa didapat di apotek maupun rumah sakit.

Bisa dikonsumsi oleh anak-anak

Ibuprofen juga bisa dikonsumsi oleh anak-anak. Hal ini mencakup usia pada anak serta dosis yang digunakan. Pencapaian usia yang relevan harus didasari dengan cara penggunaan yang baik dan benar. Anak-anak yang masih berusia dibawah dari 1 tahun, tidak dianjurkan memakai obat ini.

Bisa dikonsumsi oleh dewasa

Ibuprofen tentu juga bisa dikonsumsi oleh dewasa. Usia dewasa umumnya mengkonsumsi obat ini setiap 3 kali sehari. Perlu diingatkan, bahwa mengkonsumsi Ibuprofen perlu menggunakan anjuran resep dari dokter. Setiap gejala yang timbul akibat rasa nyeri perlu ditindaklanjuti secara medis. Apabila memiliki gejala lain seperti demam atau peradangan, hal ini juga bisa diatasi menggunakan ibuprofen. Dewasa perlu memahami tentang tata cara penggunaan obat yang baik dan benar. Apabila rasa nyeri masih terasa dalam beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter.

Cara menggunakan Ibuprofen yang baik dan benar


Penggunaan Ibuprofen dikhususkan bagi penderita nyeri. Obat yang termasuk kedalam NSAID ini juga memiliki aturan penggunaan. Aturan ini bisa dilihat di tabel obat atau melalui anjuran resep dari dokter. Penggunaan Ibuprofen ini dianjurkan dipakai setelah makan. Hal ini difungsikan agar lambung tetap aman dan tidak mengalami iritasi. Diusahakan untuk tidak berbaring seusai mengkonsumsi obat ini. Untuk penyimpanannya, obat ini dianjurkan untuk disimpan sesuai dengan suhu kamar. Hindari tata letak yang salah dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung. Apabila sudah memiliki anak, maka jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. Apabila obat sudah mendekati masa kadaluarsa, maka segera hindari.

Penggunaan Ibuprofene terhadap infeksi virus

Ibuprofen memang bisa digunakan sebagai penurun demam. Namun obat ini tidaklah spesifik dan tidak sebaik obat penurun demam lain seperti parasetamol. Meski keadaan sedang dalam masa pandemic, virus corona yang juga memiliki ciri-ciri demam tinggi perlu ditindaklanjuti secara spesifik. Namun, apabila dalam resep memang tertera obat ini. Maka, penanganan medis tetap boleh dilakukan. Penggunaan ibuprofen sudah diatur berdasar riwayat penyakit yang sedang diderita.

Interaksi Ibuprofen terhadap obat lain

Ibuprofen juga memiliki keterikatan dengan beberapa obat lain. Didalam penggunaan ibuprofen memang harus diketahui tentang reaksi yang bisa ditimbulkan. Misalnya obat ini tidak bisa digunakan bersamaan dengan obat pengencer darah dan kortikosteroid. Penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan efek samping berupa pendarahan dan gangguan saluran cerna. Untuk obat ciclosporin dan tacrolimus, obat ini juga tidak bisa digunakan bersamaan dengan ibuprofen. Penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan hyperkalemia serta gangguan fungsi ginjal. Untuk ace inhibitor dan ARB juga bisa menyebabkan penurunan efek anti hipertensi yang berakibat hilangnya manfaat dari kedua obat tersebut. Didalam interaksi obat, perlu mempertimbangkan banyak hal yang terkait penggunaan obat secara bersamaan.

Efek samping dari Ibuprofen


Setiap penggunaan obat tentu memiliki efek samping. Mengkonsumsi Ibuprofen untuk menangani rasa nyeri juga bisa menimbulkan gejala lain seperti diare, nyeri ulu hati, perut kembung serta mual. Apabila efek samping yang dialami terasa berat, maka segera hubungi dokter agar mendapat penanganan yang cepat.

Penggunaan Ibuprofen terhadap ibu hamil atau menyusui


Ibuprofen sendiri memang pada dasarnya juga bisa digunakan terhadap ibu menyusui. Penggunaan obat ini tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Demi mengatasi dampak atau efek samping yang tidak diinginkan. Anda bisa mengunjungi dokter terdekat untuk mendapat anjuran yang benar tentang cara penggunaan Ibuprofen.

Manfaat Ibuprofen beserta dosis penggunaan bisa didapat dengan berkonsultasi kepada dokter. Lakukan konsultasi secara mandiri untuk mendapat penanganan yang tepat. Anda bisa download di sini untuk konsultasi secara online.

Related Posts →


Open Disqus Close Disqus



This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Blogger Cookies